,

Mugello, Seri Terburuk Stoner



VIVAnews - Casey Stoner ternyata masih mengenang balapan di Mugello, Italia. Menurut pembalap Repsol Honda Racing Team itu, seri sembilan lalu merupakan momen terburuk di musim ini. Dia mengakhiri balapan di posisi delapan.
"Kesalahan terbesar saya ada di Mugello. Kami kehilangan sebagian besar poin, itulah yang membuat saya kecewa sejauh ini," sesal Stoner dilansir dari Crash.
 
Akibatnya, perolehan poin Stoner dan Jorge Lorenzo semakin terpaut jauh. Stoner kini mempunyai tugas berat, yaitu mengejar 32 poin dengan The Spaniard bila masih memelihara ambisi, keluar sebagai juara dunia di musim terakhirnya. Pasalnya, musim depan Stoner telah memutuskan pensiun.

The Kurri Kurri Boy, sebenarnya sudah bisa menyamalan perolehan poin Lorenzo di GP Belanda pada seri 7 lalu. Stoner tampil menjadi yang tercepat di Assen. Sedangkan, nasib sial justru menimpa Lorenzo yang terlibat kecelakaan dengan Alvaro Bautista. Joki Yamaha Factory Racing Team itu pun gigit jari karena tidak bisa melanjutkan lomba.

Sayang, di seri selanjutnya di GP Jerman, Stoner justru melakukan kesalahan fatal. Jelang finis, Stoner terjatuh saat bersaing ketat dengan Dani Pedrosa untuk memperebutkan posisi terdepan, dan Lorenzo berhak mengantongi podium dua.

"Kami harus membayar mahal kesalahan kami di Sachsenring. Tapi pada saat yang sama, pada dasarnya, kami kembali kepada keuntungan poin yang berhasil kami dapatkan ketika Lorenzo mengalami kecelakaan di Assen," ucap pembalap asal Australia tersebut.

Nasib sial lagi-lagi menghampiri Stoner saat balapan di Mugello, dia hanya menyentuh garis finis di tempat ke-8. Dampaknya, margin poin sang juara bertahan melebar menjadi 37 poin. Stoner harus puas menempati posisi tiga. Dan akhir pekan lalu di Laguna Seca, Stoner tampil sebagai juara.

Namun, hasil ini tidak berpengaruh besar karena rival terdekatnya, Lorenzo meraih podium dua, sehingga selisih angka dua petarung lintasan itu hanya berkurang lima poin. Berkaca dari situasi tersebut, Stoner mengatakan, diperlukan tenaga ekstra untuk meraih gelar juara di musim ini.

"Tidak sekadar memangkas selisih poin, dengan pembalap seperti Lorenzo dan Pedrosa. Kemenangan di setiap pekan saja tidak cukup. Kami harus bersaing hingga berdarah-darah dengan orang-orang seperti mereka. Kami harus melakukan sesuatu sedikit ekstra," Stoner mengakhiri.

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori News / Sport dengan judul Mugello, Seri Terburuk Stoner. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://pang5atjeh.blogspot.com/2012/08/mugello-seri-terburuk-stoner.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: GuLe Rampoe - Minggu, 05 Agustus 2012

Belum ada komentar untuk "Mugello, Seri Terburuk Stoner"

Posting Komentar